"Hidup ini singkat. Tidak ada waktu untuk meninggalkan kata-kata penting tak terkatakan."
Kalimat ini sedikit menggelitik gw. Gw sangat suka point kedua dari kalimatnya. Hmm...
Kalau memang kata-kata penting seharusnya dikatakan bukan? Tapi, pada akhirnya gw terkadang susah untuk melakukannya. Pikiran di kepala sudah menginstruksikan, tapi semuanya tersendat di mulut--mengurungkan semuanya. Lagi-lagi perasaan yang berperan...
Jujur, gw orangnya sering enggak enakan sama orang lain, selalu menimbang-nimbang, selalu membalikkan keadaan, 'gimana ya kalo gw yang mengalami perbuatan yang gw lakuin ke orang lain?'
Contoh kecil deh, gw paling males buat ikutan nimbrung gosip atau ngomongin orang. Memang sih, disatu sisi gw bisa dapet info dari 'kasak-kusuk' itu, tapi disisi lain, gw--amit-amit--bisa jadi bahan gosip juga oleh orang lain--gw bs dibilang sedikit terjangkiti yang namanya rules of life yang bilang karma itu berlaku-- meskipun gw enggak bisa mencegah orang lain melakukan itu terhadap gw.
Gw posting tentang ini, karena gw juga masih belajar dari dulu sampai sekarang, gw berusaha untuk enggak jadi orang yang 'useless' apalagi setelah membaca kalimat bijak diatas. Haiya....selama ini gw terkadang terkungkung dengan apa yang ada di kepala gw. Gw sering banget mengungkung imaji gw dan menutup rapat-rapat ruang kreatif dari ide-ide gila yang berseliweran di kepala. Gw terlalu banyak pertimbangan "Entar kalo enggak berhasil gimana ya?" atau "Entar kalo ide gw ditolak gimana?" atau "Kalo gw keluar dari tempat kerja gw yang sekarang dengan alasan bukan passion gw dan membangun impian passion gw, kira-kira gw bisa survive enggak ya?" atau satu lagi "Kalo gw nembak duluan kia-kira dikira cewek genit enggak ya?
*Menarik napas panjang*
Tapi, pada akhirnya kalimat bijak diatas menyadarkan gw, kalo gw sudah saatnya memang me-reset ulang diri saya supaya lebih 'on track' lagi. C'mon gw kian detik kian bertambah umur, kalo gw tetep dipoint gw yang 'itu-itu' aja, gw cuma bertambah umur doang 'WITHOUT EXPRIENCE" yang mumpuni. Kesimpulannya, gw harus The way to get started is to quit talking and begin doing. Bukan 'SEKEDAR' tapi dua kali lipat dari sebuah kata "HARUS"
Open minded=> buka pikiran => mengembangkan pikiran.
Sama halnya seperti parasut yang terbuka. Membuka pikiran dan menjaring semua ide yang menggiring gw buat maju. Lepaskan perasaan khawatir, pikirkan 'seolah-olah' gw enggak khawatir lagi mungkin itu bakal membuat gw lebih aman dan terlihat nyaman waktu melakukannya--apapun itu.
kalo ini sih setuju bgt...harus berani! Katanya sih banyak hal yang kita khawatirkan itu ternyata malah bikin menghambat. Dan ga semuanya kekhawatiran itu bkal terjadi.
BalasHapusJadi siap2 aja menembus ketakutan sendiri ya?